Vera Febyanthy Minta Moratorium Layanan Produk Asuransi ‘Unit Link’

06-12-2021 / KOMISI XI
Anggota Komisi XI DPR RI Vera Febyanthy. Foto: Ist/Man

 

Anggota Komisi XI DPR RI Vera Febyanthy meminta pemerintah agar melakukan moratorium layanan produk asuransi bernama Unit Link. Hal itu, menurut Anggota Fraksi Partai Demokrat tersebut, hanya bisa diambil dengan cara keputusan politik (political will) oleh Komisi XI DPR RI maupun pemerintah terhadap layanan yang dinilai sudah banyak meresahkan masyarakat tersebut.

 

“Kalau (moratorium) ini kita bisa lakukan pada siang hari ini, pada satu kesimpulan keputusan politik, kenapa kita tidak bisa? Kenapa kita minta OJK yang lakukan itu, ini kan keputusan kita? Sebelum ada korban-korban lain berjatuhan. Keputusan ini kan di tangan kita,” jelas Vera dalam RDP bersama OJK dan Komunitas Korban Asuransi AIA, AXA Mandiri, dan Prudential, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Senin (6/12/2021).

 

Selain itu, Vera menilai OJK, khususnya di bawah jajaran Pengawas Industri Keuangan non-Bank, harus segera mengevaluasi kinerja. Mulai dari level deputi hingga direktur. “Bapak Riswinandi selaku kepala eksekutif tersebut, harus bisa membantu mereka ini warga kecil dan juga evaluasi bagaimana jajaran Bapak di bawah. Sehingga di sisa masa jabatan bapak ini bagaimana harus memberikan solusi kepada mereka,” jelas Vera.

 

Diketahui, sejumlah nasabah dari ketiga perusahaan asuransi tersebut mengadukan persoalan terkait salah satu produk asuransi, yaitu unit link. Beberapa aduan di antaranya mengenai pemalsuan Surat Pengajuan Asuransi Jiwa (SPAJ), pencatutan data oleh agen, hingga pembukaan polis baru tanpa diketahui nasabah yang hingga kini dinilai oleh nasabah tidak ditanggapi serius oleh OJK.

 

Unit Link adalah salah satu produk asuransi yang mengkombinasikan asuransi permanen (whole life) dengan produk investasi. Sehingga, uang yang disetorkan nasabah tidak hanya diperuntukkan membayar premi asuransi, tetapi juga diinvestasikan oleh perusahaan asuransi melalui manajer investasi, agar nilainya terus berkembang. (rdn/sf)

BERITA TERKAIT
Lonjakan Kenaikan PBB-P2 Dampak Pemangkasan DAU dan Tuntutan Kemandirian Fiskal
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI Amin Ak menyoroti lonjakan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)...
Pidato Ambisius Presiden Harus Menjadi Nyata, Realistis, Terukur, dan Berpihak kepada Rakyat Kecil
18-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Hanif Dhakiri mengatakan, pihaknya mendukung penuh target ekonomi Presiden Prabowo 2026...
Ekonomi Global Tak Menentu, Muhidin Optimistis Indonesia Kuat
15-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Makassar - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa ketidakpastian ekonomi global yang utamanya dipicu konflik di berbagai belahan dunia,...
BI Harus Gencar Sosialisasi Payment ID Demi Hindari Misinformasi Publik
14-08-2025 / KOMISI XI
PARLEMENTARIA, Balikpapan — Peluncuran Payment ID sebagai identitas tunggal transaksi digital terus disorot. Meskipun batal diluncurkan pada 17 Agustus 2025...